Perjalanan hidup seseorang mungkin dapat direncanakan, akan tetapi dalam menjalankan rencana tersebut seseorang dihadapkan berbagai pilihan dan terkadang pilihan itu tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Setiap orang boleh berencana, di atas segalanya kehendak Tuhan lah yang lebih berkuasa.

Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar



Tepat di seberang titik pantai dengan plang Pantai Losari, terdapat gapura wisata kuliner. Nama jalannya Dato Museng. Selain itu, di sisi utara dan selatan pun banyak yang berjualan makanan-makanan dalam gerobak. Yang khas di area ini adalah Pisang Epe dan Es Palubutung. Pisang Epe saya tidak mencobanya karena saya kira itu mirip pisang bakar yang ditabur coklat dan keju seperti di Sinar Garut, Depok, hehe. Jadilah saya coba makan Es Palubutung saja di area ini seharga 10.000. Es ini berisi campuran pisak kepok, bubur sumsum, ditaro es berbentuk kotak yang lama-lama mencair, dan disiram sirup di atasnya. Selain itu, ada Mie Titi dan RM Lae-Lae yang terkenal di daerah ini.

Konro Bakar Karebosi
Dari area Pantai Losari, saya berjalan kaki mencari tempat makan yang konon lumayan terkenal yaitu Konro Bakar Karebosi di Jalan Gunung Lompubottong No. 41. Perjalanan santai mungkin bisa ditempuh selama 15 – 30 menit saja, tetapi saya menempuhnya sekitar satu jam karena agak bingung. Saya sempat 3 kali bolak-balik di jalan yang sama, sampai belok ke gang lain karena malu sama orang-orang yang ada di situ, dan tetep ga ketemu. Dan ternyata saya terkecoh, saya kira jalanan di sini itu kalau sudah bertemu perempatan, apalagi perempatan dengan jalan besar berpembatas jalan, maka itulah ujungnya. Ternyata di seberangnya itu tetap jalan yang sama. Oaalah.
Karena perut sudah sangat lapar, saat masuk saya langsung pesan Konro Bakar dengan nasi. Konro sebenarnya iga sapi, kemudian dibakar dan diberi bumbu kacang. Saat konro bakar dan nasinya baru saja datang, langsung saya lahap-hap-hap. Ternyata beberapa saat kemudian datang kuahnya. Hahaha, Ketahuan deh baru makan yang begituan. Bodddoo amat. Udah lapar. Saya juga coba-coba sih naro kuahnya, rasanya agak pait. Harga konro bakar ini dengan nasi dan segelas teh hangat seharga 49.000. Hebat ya? Padahal paginya saya gak makan biar irit. Hehe. Layak lah harga segitu untuk kenikmatan dan kekenyangan yang nyata.




Share on Google Plus

About Saifudien Djazuli

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment